Rabu, 23 Maret 2016

Tawakal

Umi : Bi, beras habis, uang belanja juga nyaris.

Abi : Itu artinya sebentar lagi Allah kasih rizki

***
Umi : Bi, awal bulan depan Hany butuh 7 ratus ribu.

Abi : Ya, nanti Allah kasihnya bulan depan.

***
Itu bukan dongeng atau cerpen, atau keluarga ulama, tapi itu nyata, sehari-hari.

Jawaban yang menenangkan!
Apakah setenang itu juga fikirannya? Pasrah tanpa memikirkan bagaimana cara mendapatkannya?

Tentu saja tidak. Berat bebannya selaku imam dan penanggung jawab, tidak diungkapkan dengan kata, tapi sebagai istri tahu banget ekspresi dalam bentuk lainnya.

Saat Abi berinisiatif cuci piring, bukan semata karena mau makan piring kotor semua, tapi itu salah satu bentuk refreshingnya.

Pulang sore, cape, menyiram bunga dan tanaman, bukan juga karena memang Umi kurang perhatian terhadap depan rumah, tapi itu juga salah satu cara penyaluran dari bebannya.

Atau saat lagu "Ayah" dari Ebiet diperdengarkan, maka Umi segera kasih kode anak-anak. Mereka paham dan langsung beraksi membully dengan cara kocak.

Hidup ini ujian, dalam berbagai bentuknya. Sikap tenang dalam menghadapinya akan sangat membantu menghadapinya. Kesolidan anggota keluarga akan sangat meringankan beban yang harus ditanggungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar