Entah! Siapa yang pertama membuat ungkapan ini, tapi yang teringat, kalimat ini pernah kubaca di serial Wiro Sableng saat sekolah dulu,,,ha hay, ketahuan senang baca cerita silat.
Terlepas keshahihan dalilnya, tapi bagiku, kalimat ini benar dan sangat cocok untuk mengingatkan diri saat mulai merasa punya kelebihan ilmu.
Di hadapan klien atau pasien, seorang terapis tentu wajar jika merasa dianggap memiliki kelebihan ilmu tentang pengobatan. Secara logika, tidak akan datang seorang yang menderita sakit kepada orang yang dianggapnya tidak mumpuni mengobati. Perasaan itupun perlu dimiliki terapis, sekedar meningkatkan kepercayaan dirinya melakukan tindak pengobatan.
Saat bertemu dengan seorang terapis lain, kepercayaan diri itu mulai terusik. Naluri membandingkan diri membuat sadar, ternyata orang lain mempunyai pemahaman yang lebih dalam untuk hal yang sama atau memiliki ragam ilmu yang berbeda.
Lain lagi ketika berkumpul dengan beberapa terapis yang memiliki pemahaman lebih dalam dan keilmuan yang lebih beragam, semakin diri ini merasa ibarat sebutir pasir di pantai yang luas.
Bagaimana halnya bila bersua dengan tutor? Ha ha ha perasaan bangga karena selama ini berkesempatan belajar mandiri, sirna seketika, karena pemahaman yang sedang coba ditanamkan, tercerabut tersebab dasar keilmuan yang mentah!
Ilmu yang diturunkan Allah sangat luas. Tak cukup waktu kita mempelajari semuanya. Kalau kita bisa saling mengisi dan berbagi, mengapa harus saling bersaing? Kalau berbagai ilmu berpotensi untuk disinergikan, mengapa pula harus saling dipertentangkan? Kemuliaan seorang yang berilmu ada pada semakin banyak kemanfaatan yang ditebarnya untuk kemaslahatan manusia dan alam, bukan pada keunggulannya dalam menyimpan ilmu.
Kerendahan hati akan meninggikan derajat kemuliaan seseorang, sebagaimana Allah meninggikan derajat manusia selaras dengan derajat kehambaannya, semakin tunduk seseorang dihadapanNya, semakin mulia dalam pandangan-Nya.
Ada juga ungkapan, merendahkan diri untuk meninggikan mutu, ha ha ha, itu sih modus!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar